Strategi Indonesia Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca Menuju 2030 | PSLH INTRA Belajar

Strategi Indonesia Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca Menuju 2030

Created by Author PSLH INTRA Belajar in Artikel 5 Feb 2025
Share

Indonesia, sebagai negara dengan populasi besar dan ekonomi
berkembang, memiliki tanggung jawab penting dalam mengurangi emisi gas rumah
kaca (GRK) untuk mitigasi perubahan iklim global. Pemerintah Indonesia telah
menetapkan target ambisius untuk mengurangi emisi GRK sebesar 29% hingga 41%
pada 2030, dan mencapai net zero emission (NZE) pada 2060 [10].



Strategi Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca




  1. Pemanfaatan
    Energi Baru Terbarukan (EBT)
    Pemerintah Indonesia fokus pada
    peningkatan penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya, tenaga
    angin, dan bioenergi. Target ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan
    pada bahan bakar fosil yang menjadi penyumbang utama emisi GRK [5][9].

  2. Efisiensi
    Energi
    Implementasi peralatan hemat energi dan teknologi efisien di
    berbagai sektor, termasuk industri, transportasi, dan bangunan, menjadi
    prioritas. Upaya ini tidak hanya membantu mengurangi emisi GRK tetapi juga
    meningkatkan efisiensi operasional [5].

  3. Penggunaan
    Bahan Bakar Non-Fosil
    Pemerintah mendorong penggunaan bahan bakar
    alternatif seperti biofuel dan hidrogen. Ini dilakukan melalui insentif
    fiskal dan regulasi yang mendukung pengembangan teknologi bahan bakar
    bersih [5].

  4. Rehabilitasi
    Hutan dan Penanaman Pohon
    Rehabilitasi hutan mangrove dengan target
    seluas 600 ribu hektare hingga 2024 merupakan langkah strategis untuk
    menyerap lebih banyak karbon dioksida dari atmosfer. Indonesia juga
    mengajak partisipasi masyarakat dalam program penanaman pohon dan pengelolaan
    lingkungan [3][7].

  5. Pajak
    Karbon
    Penerapan pajak karbon di Indonesia bertujuan untuk mendorong
    industri dan sektor lainnya mengurangi emisi GRK. Kebijakan ini diharapkan
    dapat merangsang inovasi teknologi ramah lingkungan dan efisiensi energi
    [1].

  6. Sektor
    Otomotif Ramah Lingkungan
    Sektor otomotif di Indonesia dituntut untuk
    menjadi lebih ramah lingkungan. Pengembangan kendaraan listrik dan
    kendaraan beremisi rendah menjadi fokus utama untuk mengurangi kontribusi
    sektor transportasi terhadap emisi GRK [4].

  7. Pendidikan
    dan Kesadaran Masyarakat
    Meningkatkan kesadaran dan partisipasi
    masyarakat dalam upaya pengurangan emisi GRK melalui kampanye edukasi dan
    program komunitas. Partisipasi aktif masyarakat diperlukan untuk mencapai
    target pengurangan emisi yang telah ditetapkan [7].



Tantangan dan Solusi



Meskipun Indonesia telah mengambil langkah-langkah
signifikan, beberapa tantangan masih ada, termasuk keterbatasan dana,
teknologi, dan sumber daya manusia. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah
berkolaborasi dengan sektor swasta, lembaga penelitian, dan komunitas
internasional. Inisiatif seperti Solusi Iklim Alami (NCS) juga menjadi bagian
penting dalam strategi pengurangan emisi [8].



Kesimpulan



Indonesia berkomitmen kuat untuk mengurangi emisi gas rumah
kaca menuju 2030 melalui berbagai strategi dan kebijakan inovatif. Dengan
dukungan dari semua pihak, target pengurangan emisi yang ambisius ini dapat
dicapai, memberikan kontribusi positif bagi upaya global dalam mitigasi
perubahan iklim [10].



 

Comments (0)

Share

Share this post with others