Indonesia, sebagai negara dengan populasi besar dan ekonomi
berkembang, memiliki tanggung jawab penting dalam mengurangi emisi gas rumah
kaca (GRK) untuk mitigasi perubahan iklim global. Pemerintah Indonesia telah
menetapkan target ambisius untuk mengurangi emisi GRK sebesar 29% hingga 41%
pada 2030, dan mencapai net zero emission (NZE) pada 2060 [10].
Strategi Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca
- Pemanfaatan
Energi Baru Terbarukan (EBT) Pemerintah Indonesia fokus pada
peningkatan penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya, tenaga
angin, dan bioenergi. Target ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan
pada bahan bakar fosil yang menjadi penyumbang utama emisi GRK [5][9].
- Efisiensi
Energi Implementasi peralatan hemat energi dan teknologi efisien di
berbagai sektor, termasuk industri, transportasi, dan bangunan, menjadi
prioritas. Upaya ini tidak hanya membantu mengurangi emisi GRK tetapi juga
meningkatkan efisiensi operasional [5].
- Penggunaan
Bahan Bakar Non-Fosil Pemerintah mendorong penggunaan bahan bakar
alternatif seperti biofuel dan hidrogen. Ini dilakukan melalui insentif
fiskal dan regulasi yang mendukung pengembangan teknologi bahan bakar
bersih [5].
- Rehabilitasi
Hutan dan Penanaman Pohon Rehabilitasi hutan mangrove dengan target
seluas 600 ribu hektare hingga 2024 merupakan langkah strategis untuk
menyerap lebih banyak karbon dioksida dari atmosfer. Indonesia juga
mengajak partisipasi masyarakat dalam program penanaman pohon dan pengelolaan
lingkungan [3][7].
- Pajak
Karbon Penerapan pajak karbon di Indonesia bertujuan untuk mendorong
industri dan sektor lainnya mengurangi emisi GRK. Kebijakan ini diharapkan
dapat merangsang inovasi teknologi ramah lingkungan dan efisiensi energi
[1].
- Sektor
Otomotif Ramah Lingkungan Sektor otomotif di Indonesia dituntut untuk
menjadi lebih ramah lingkungan. Pengembangan kendaraan listrik dan
kendaraan beremisi rendah menjadi fokus utama untuk mengurangi kontribusi
sektor transportasi terhadap emisi GRK [4].
- Pendidikan
dan Kesadaran Masyarakat Meningkatkan kesadaran dan partisipasi
masyarakat dalam upaya pengurangan emisi GRK melalui kampanye edukasi dan
program komunitas. Partisipasi aktif masyarakat diperlukan untuk mencapai
target pengurangan emisi yang telah ditetapkan [7].
Tantangan dan Solusi
Meskipun Indonesia telah mengambil langkah-langkah
signifikan, beberapa tantangan masih ada, termasuk keterbatasan dana,
teknologi, dan sumber daya manusia. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah
berkolaborasi dengan sektor swasta, lembaga penelitian, dan komunitas
internasional. Inisiatif seperti Solusi Iklim Alami (NCS) juga menjadi bagian
penting dalam strategi pengurangan emisi [8].
Kesimpulan
Indonesia berkomitmen kuat untuk mengurangi emisi gas rumah
kaca menuju 2030 melalui berbagai strategi dan kebijakan inovatif. Dengan
dukungan dari semua pihak, target pengurangan emisi yang ambisius ini dapat
dicapai, memberikan kontribusi positif bagi upaya global dalam mitigasi
perubahan iklim [10].