Apa itu AER Modeling System? | PSLH INTRA Belajar

Apa itu AER Modeling System?

Lesson 1/6 | Study Time: 7 Min

AERMOD adalah model dispersi udara canggih yang dikembangkan
melalui kerjasama antara American Meteorological Society (AMS) dan
Environmental Protection Agency (EPA) Amerika Serikat, dan merupakan model
regulatori yang direkomendasi oleh USEPA sejak tahun 2005. Nama AERMOD sendiri
merupakan singkatan dari "American Meteorological Society/Environmental
Protection Agency Regulatory Model". Model ini dirancang untuk
menggantikan model dispersi udara generasi sebelumnya seperti ISC3 (Industrial
Source Complex) yang memiliki keterbatasan dalam memodelkan dispersi polutan
dalam berbagai kondisi atmosfer dan topografi.

Sistem Pemodelan AERMOD terdiri dari beberapa komponen utama
yang bekerja secara terintegrasi untuk memberikan estimasi konsentrasi polutan
yang komprehensif. Komponen-komponen ini mencakup:

AERMOD (program utama): Merupakan model dispersi Gaussian
canggih yang menghitung konsentrasi polutan berdasarkan data emisi,
meteorologi, dan terrain. Model ini mampu memperhitungkan pengaruh lapisan
batas planetari, efek downwash bangunan, dan interaksi dengan terrain kompleks.

AERMET: Prosesor meteorologi yang mempersiapkan data
meteorologi permukaan dan upper air untuk digunakan oleh AERMOD. AERMET
menghasilkan parameter lapisan batas atmosfer yang diperlukan untuk perhitungan
dispersi.

AERMAP: Prosesor terrain yang memproses data elevasi dan
menyiapkan informasi terrain untuk reseptor dan sumber emisi dalam pemodelan
AERMOD.

AERSURFACE: Prosesor yang menentukan karakteristik permukaan
(kekasaran permukaan, albedo, dan rasio Bowen) berdasarkan data penggunaan
lahan.

BPIPPRM: Building Profile Input Program for PRIME, prosesor
yang menghitung parameter building downwash untuk digunakan dalam algoritma
PRIME di AERMOD.

Manfaat pemodelan dispersi udara menggunakan AERMOD dalam
manajemen lingkungan sangat beragam dan signifikan. Pertama, model ini
memungkinkan para profesional lingkungan untuk memperkirakan dampak potensial
dari emisi udara sebelum fasilitas dibangun atau dimodifikasi, sehingga masalah
kualitas udara dapat diantisipasi dan dikurangi sejak tahap perencanaan. Kedua,
AERMOD membantu dalam menentukan tinggi cerobong yang optimal, lokasi sumber
emisi, dan strategi operasional untuk meminimalkan dampak kualitas udara.
Ketiga, model ini mendukung proses perizinan lingkungan dengan memberikan
estimasi kuantitatif tentang konsentrasi polutan yang dapat dibandingkan dengan
standar kualitas udara ambien.

Dalam konteks pencegahan polusi udara, AERMOD memungkinkan
evaluasi efektivitas berbagai teknologi kontrol emisi dan strategi pengurangan
polusi. Misalnya, model dapat digunakan untuk membandingkan konsentrasi polutan
dengan dan tanpa perangkat kontrol tertentu, membantu dalam pengambilan
keputusan berbasis biaya-manfaat. AERMOD juga dapat digunakan untuk
mengidentifikasi kontribusi relatif dari berbagai sumber terhadap masalah
kualitas udara, memungkinkan upaya pengurangan emisi yang lebih terarah dan efisien.

Aplikasi praktis AERMOD mencakup penilaian dampak lingkungan
untuk fasilitas industri, pembangkit listrik, dan infrastruktur transportasi;
desain jaringan pemantauan kualitas udara; analisis risiko kesehatan terkait
paparan polutan udara; dan pengembangan serta evaluasi kebijakan kualitas
udara. Melalui pemahaman yang baik tentang AERMOD dan penerapannya yang tepat,
profesional lingkungan dapat berkontribusi secara signifikan terhadap
pengelolaan kualitas udara dan perlindungan kesehatan masyarakat serta lingkungan.